INSIDIOUS THE LAST KEY
Hai semua nya sesuai dengan keseharian gw , gw bakal jelasin kalian beberapa info yang mungkin banyak orang gatau tentang film - film yang mungkin kontoversi dan pasti nya film - film yang selalu masuk trending.
kali ini gw bakal kasih kalian beberapa info film INSIDIOUS THE LAST KEY ini so check this out ! - Dfindi
Directed By: Adam Robitel
Cast: Lin Shaye, Leigh Whannell, Angus
Sampson, Kirk Aceveda, Caitlin Gerard, Spencer Locke, Josh Stewart, Teresa
Ferrer, Ava Kolker, Pierce Pope, Bruce Davison
Synopsis:
Elise Reinier
(Lin Shaye) mendapat
telepon dari seseorang yang mengaku mendapatkan gangguan mahluk halus di
rumahnya. Ternyata rumah tersebut adalah rumah di mana Elise tumbuh
sejak kecil bersama adik dan ayahnya yang kasar dan suka menyiksa. Kali ini Elise
mau tidak mau harus menghadapi lagi kekuatan jahat yang sempat membunuh
ibunya dan membuat ayahnya gemar menyiksa.
Review:
Pada tahun
2011, sebuah film horor yang akan menjadi trendsetter baru dalam dunia
perfilman horor dirilis. Selain mengembalikan genre horor klasik, film ini juga
mendudukkan sang sutradara, James Wan, menjadi salah satu nama yang
cukup diperhitungkan di genre tersebut. Kehadiran film Insidious- yang
diteruskan dengan The Conjuring- membuat peta perfilman horor semakin
bergeser. Dari yang tadinya booming dengan film Slasher, found footage, ataupun
phsycological thriller, kini pendekatan yang digunakan adalah pendekatan film
horor klasik. Di mana lebih menekankan kepada letak kamera, lighting, serta musik
yang depressing.
Dan seperti
halnya film- film horor jenius lainnya, Insidious pun mendapatkan jilid-
jilid penerus, yang sayangnya makin hari makin menurun kualitasnya. Hal ini
diakibatkan dengan cerita yang cenderung dipaksakan. Bukannya untuk spoiler,
dan saya rasa yang baca review ini sudah nonton film pertamanya. Di film
pertama cerita terfokus kepada keluarga Lambert dengan karakter Elise
Rainier sebagai peran pembantu yang membantu keluarga malang tersebut untuk
melepaskan gangguan gaib dari roh jahat. Dan di akhir kisahpun, Elise diceritakan
mati. Mungkin ini merupakan salah satu kesalahan. Mungkin juga awalnya tidak
akan terpikirkan kalau film ini akan menjadi sebuah kuda hitam yang memiliki
kesuksesan besar. Di film kedua, naskah masih bagus dengan meneruskan kisah di
mana film pertama berakhir. Dan karakter Elise (yang merupakan scene
stealer di film pertama selain setan yang mirip Darth Maul) dan dua
asistennya (kalau ini kudu muncul, karena salah satunya diperankan oleh Leigh
Whannell…. kenapa? Karena dia yang nulis naskah) masih dimunculkan dengan
alur yang tidak dipaksakan.
Nah di film
ketiga baru keadaan memaksakan itu semakin terasa. Menyadari tidak
memungkinkannya film dilanjutkan sebagai sebuah sekuel, film ketigapun
dibuatkan sebagai prekuel. Dengan karakter Elise menangani kasus sebelum
kasus keluarga Lambert. Untungnya Whannell masih bisa menggunakan
metode time travel sehingga masih ada nyambung- nyambungnya lah dengan film
pertama. Di film keempat ini begitu juga. Karena harus ada film keempat, jadi
mau tidak mau film ini dijadikan sebuah prekuel lagi. Secara skenario, jika
menjadi sebuah film tersendiri, sebenarnya cukup baik. Insidious: The Last
Key memberikan twist berlapis yang pastinya akan memuaskan penggemar twist.
Adegan
horornya cukup lumayan menegangkan, meski jika dibandingkan dengan pendahulunya
mengalami penurunan. Whannell di sini cukup jeli mengeksplor potensi
duet karakter Specs dan Tucker yang bisa menjadi faktor komedi
yang bisa membuat penonton tenang di tengah ketakutan. Menyadari juga bahwa
franchie ini masih berpotensi menjadi mesin pencetak uang, tapi usia Lin
Shaye sudah terlalu tua, Whannell pun di sini menyiapkan dua
karakter keponakan Elise, yang digambarkan salah satunya memiliki
“bakat” yang sama dengan tantenya. Jadi setidaknya karakter Imogen (Caitlin
Gerard) dan Melissa (Spencer Locke) bisa melanjutkan tongkat estafet
jika nantinya diputuskan untuk dibuat jilid berikutnya.
Terlepas dari
skenario yang cenderung dipaksakan, Insidious: The Last Key bisa menjadi
tontonan yang cukup menarik. Apalagi bagi yang mengharapkan adegan- adegan
seram. Dan penonton- penonton aneh lainnya, yang bayar tiket film horor tapi
sepanjang film cuma tutup mata.
SUMBER :
Komentar
Posting Komentar